Popular Posts
-
Tujuh bulan lamanya terhitung April aku baru bisa menulis sebuah cerita tentang kamu. Sekian lama draft tulisan ini teronggok manis menghun...
-
Diam-diam aku jatuh cinta. Kepada sepasang mata berwarna cokelat yang memesona. Pada senyum manis yang membuatku betah berlama-lama memanda...
-
" The eyes can mislead. The smile can lie. But the shoes always tell the truth" - House - Seperti "Sepa...
-
Kita mengawali hari ini dengan cerita paling sederhana. Mendiskusikan aktivitas kamu kemarin dan segala yang memenuhi otakmu. Kamu sedang g...
-
Percaya kamu setipis kebodohan Menunggu kamu seperti berbohong pada diri sendiri Sejak kapan kita menjadi asing Sejak kapan kita memil...
Rabu, 25 Desember 2013
Merry Christmas 12.25.13
catatan tangan
Unknown
di
1:00 AM
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Label:
Moment
Minggu, 15 Desember 2013
Untuk Wanita yang Bukan Wanitaku #2
I wanna love you like the huricane. I wanna love you like a mountain rain.
So wild so pure. So strong and crazy for you.
[Nidji - Rahasia Hati]
Sedetik. Dua detik...Ada yang berbeda. Ia terlalu cerah untuk seseorang yang yah, kau tahu, ia mengalami hari yang berat kemarin malam. Terisak di pundakku. Menangis sejadi-jadinya hingga tetesan air matanya menganak sungai di pipi. Dan sekarang, ia terlihat bersemangat. Seperti lahir baru. Sehebat itukah wanitaku ini? Atau ia masih menyimpan perih untuk dirinya sendiri? Bila memang begitu, ia terlalu hebat mengkamuflasekan sakitnya sehingga tak terbaca. Seperti menguap. Hanya saja..getar nafasnya masih terasa.
"Aku ingin bertemu kamu"
Wanita ini dengan segala keindahannya. Bahkan suaranya pun terasa amat sangat menusuk rindu. Kalau saja saat ini tidak ada jarak antara aku dan wanitaku, kegilaan ini akan berlanjut sampai aku dapat melumat suara merdunya.
catatan tangan
Unknown
di
11:30 AM
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Senin, 09 Desember 2013
:*
catatan tangan
Unknown
di
2:30 PM
2
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Label:
Kamu,
Moment,
Selamat Ulang Tahun
Sabtu, 30 November 2013
Menangkap angin
Sakitnya masih terasa. Hatiku bukan terbuat dari baja yang meski kamu gores berulang kali sakitnya seperti tergigit semut. Bukan. Definisikan sakit itu seperti apa? Seperti melihat kamu berdiri bersamaku tapi hatimu masih untuknya. Mungkin pikirmu aku terlalu melebih-lebihkan. Bagaimana tidak. Bisakah kamu mengatasi semua rasa galaumu ketika aku memikirkan orang lain dalam otakku dan itu bukan kamu? Tidak. Karena aku memang belum pernah melakukan itu terhadapmu. Beruntung sekali kamu.
Soal keberuntungan, mungkin aku tidak seberuntung dia (MUNGKIN). Perempuan yang mengisi hati terdalammu tetapi sangat mudah terbaca dari permukaan. Air mukamu tidak pernah bisa berbohong padaku sayang. Sampai matipun kamu menyangkal, hal itu sangat akurat. Aku tidak sebodoh ketika kamu mengatakan "tidak, hanya teman biasa" atau "jangan mulai lagi, dia hanya masa lalu". Benarkah? Itukah yang hatimu katakan? Atau hanya celotehan mulutmu yang kelewat manis untukku.
Pernah sekali waktu aku meminta pada Tuhan. Andai aku bisa menjadi perempuan yang kamu inginkan. Sekali saja dalam 2 tahun kebersamaan kita. Egois! Ya memang! dan memangnya kenapa? Aku tak akan meminta lebih dari ini jika aku mampu menjentikkan jariku untuk membuatmu melihatku! Hanya aku ingin disatu saja kesempatan, kamu menyadari kehadiranku. Sayang, lihatlah kearahku. Aku tidak ingin sebatas menjadi kekasih kondisionalmu. Aku ingin diakui. Berhentilah menatapnya.
catatan tangan
Unknown
di
10:26 AM
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Kamis, 28 November 2013
Cerita tentang Sahabat
Tujuh bulan lamanya terhitung April aku baru bisa menulis sebuah cerita tentang kamu. Sekian lama draft tulisan ini teronggok manis menghuni daftar entri blogku tanpa pernah aku selesaikan. Sebuah tulisan terhebat, kamu tahu!! yang aku ingin mereka semua tahu. Tentang kamu seorang sahabat. Tentang sosokmu yang begitu fenomenal. Kamu...
"Robby Rifal Hamdani"
catatan tangan
Unknown
di
2:00 AM
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Label:
Gunung dan Awannya,
Robby Rifal Hamdani,
Sahabat
Rabu, 27 November 2013
Untuk Wanita yang Bukan Wanitaku
Diam-diam aku jatuh cinta. Kepada sepasang mata berwarna cokelat yang memesona. Pada senyum manis yang membuatku betah berlama-lama memandanginya. Potret dirinya begitu jelas berkeliaran di dalam kepala seperti rembulan di langit malamku. Sejuk dan menenangkan walau malam terasa lebih dingin dari biasanya. Sederhana namun begitu istimewa. Ah..
Diam-diam aku memperhatikan. Segala ekspresi yang terpasang di wajahnya adalah sempurna tanpa celah sedikitpun. Semburat merah di pipinya, wangi shampo bayi dalam geraian rambutnya yang halus, dan sepasang alis yang bertautan disaat sedang mengernyit kaku. Bahkan ia terlihat lebih istimewa ketika sedang menangis. Apa karena hatiku sedang dipenuhi semua tentang dirinya? Atau hanya sebatas perasaan lalu karena ia menjadikanku tempat mencurahkan segala kegalauannya??
Diam-diam aku memperhatikan. Segala ekspresi yang terpasang di wajahnya adalah sempurna tanpa celah sedikitpun. Semburat merah di pipinya, wangi shampo bayi dalam geraian rambutnya yang halus, dan sepasang alis yang bertautan disaat sedang mengernyit kaku. Bahkan ia terlihat lebih istimewa ketika sedang menangis. Apa karena hatiku sedang dipenuhi semua tentang dirinya? Atau hanya sebatas perasaan lalu karena ia menjadikanku tempat mencurahkan segala kegalauannya??
catatan tangan
Unknown
di
1:00 AM
5
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Minggu, 24 November 2013
Selamat panjang umur rumahku "UNIKAHIDHA"
Hanya sebuah ruang
sebuah tempat tak lebih besar dari yang terbayang
hanya rumah ditengah keterbatasan
dia yang..
KECIL tapi kokoh menompang ratusan
KOSONG tapi memberi kehangatan untuk dibagi
maupun SEPI tapi menyimpan kerinduan untuk kembali
dari segala riuh kota ini dan padatnya yang menyesakkan
saat ingatan mulai membuat muak
larilah menujunya
dia hanya akan diam
menunggumu mulai bercerita walau hanya mendengarkan
walau kau hanya sekedar bersila dan membisu bersamanya
atau tertawa bersama yang lain
ya..Aku menyebutnya rumah
Kami menyebutnya rumah
"Selamat panjang umur rumahku, UNIKAHIDHA-ku"
catatan tangan
Unknown
di
7:30 AM
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Label:
Rumah,
Selamat Ulang Tahun,
Unikahidha
Senin, 08 Juli 2013
Karena hari ini aku merindukanmu
"Tuhan, saya merindunya. Setengah mati menginginkannya"
Kemarin kamu ada. Kamu yang itu, yang menjadi favoritku. Kemarin saat aku mengakhiri usia 20 mengawali 21. Kemarin, ya kemarin, 4 bulan yang lalu. Pertanyaannya sekarang, adakah kamu? Saat ini? Sekarang? Bersamaku?
Keadaan tak lagi sama. Berubah mengikuti irama waktu yang berdetak maju, meninggalkan sisa-sisa memori yang mengendap. Perlahan otakku menerima dengan hati yang masih mencerna. Senyum. Impian. Amarah. Tangis. Bahagia. Jatuh. Perih. Semua memberontak menyalahkan keadaan. Tiada kamu.
Karena hari ini aku merindukanmu. Rasanya perasaan ini semakin mencekik. Membiarkanku mati lemas pelan-pelan oleh udara yang aku hirup. Astaga! Atmosfer ini terlalu kamu! Menguar kamu kemana-mana. Terkotaminasi! Aku bisa mati!!
Nyatanya, rinduku membuncah. Menggantung di langit-langit otak dan tersimpan rapat tanpa kamu tahu. Menunggu waktu yang tepat untuk membludak, mengoyak keyakinan akan kamu yang aku pegang.
Aku yakin kamu datang. Tapi tidak malam ini atau malam-malam berikutnya. Akankah kamu datang??
Aku rindu.
Rindu kamu
Segalanya tentang kamu
Semua
Keadaan tak lagi sama. Berubah mengikuti irama waktu yang berdetak maju, meninggalkan sisa-sisa memori yang mengendap. Perlahan otakku menerima dengan hati yang masih mencerna. Senyum. Impian. Amarah. Tangis. Bahagia. Jatuh. Perih. Semua memberontak menyalahkan keadaan. Tiada kamu.
Karena hari ini aku merindukanmu. Rasanya perasaan ini semakin mencekik. Membiarkanku mati lemas pelan-pelan oleh udara yang aku hirup. Astaga! Atmosfer ini terlalu kamu! Menguar kamu kemana-mana. Terkotaminasi! Aku bisa mati!!
Nyatanya, rinduku membuncah. Menggantung di langit-langit otak dan tersimpan rapat tanpa kamu tahu. Menunggu waktu yang tepat untuk membludak, mengoyak keyakinan akan kamu yang aku pegang.
Aku yakin kamu datang. Tapi tidak malam ini atau malam-malam berikutnya. Akankah kamu datang??
Aku rindu.
Rindu kamu
Segalanya tentang kamu
Semua
Karena hari ini aku merindukanmu. Sangat!! Entah kamu.
Mungkin tidak. Mungkin seharusnya aku mundur. Menghilang
Mungkin tidak. Mungkin seharusnya aku mundur. Menghilang
catatan tangan
Unknown
di
1:00 AM
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Minggu, 16 Juni 2013
Setipis kebodohan
Percaya kamu setipis kebodohan
Menunggu kamu seperti berbohong pada diri sendiri
Sejak kapan kita menjadi asing
Sejak kapan kita memiliki privasi
Bentangan jarak yang memisahkan
Sejengkal rasakan penghianatan
Tak butuh waktu lama untuk tahu ada yang salah
Aku perempuan. Aku punya insting
Terlalu lama waktu terjalin antara kamu dan aku
Terlalu naif sebuah baik-baik saja itu
Terlalu naif sebuah baik-baik saja itu
Aku yakin ada yang salah
Aku lelah menutupinya. Kamu terus mengingkarinya
Bicara satu-satunya jalan keluar
Mengakhiri atau terakhiri
Tapi lagi-lagi perasaan memperbudak logika
Aku ingin bicara
Sedetik kemudian, sambungan yang menghubungkan kita terputus
Tuut tuut tuut..
catatan tangan
Unknown
di
11:30 PM
3
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
"Ssstt..
Kita mengawali hari ini dengan cerita paling sederhana. Mendiskusikan aktivitas kamu kemarin dan segala yang memenuhi otakmu. Kamu sedang galau. Aku ingin tertawa sejadinya. Tapi aku juga tidak ingin melukai perasaanmu secara blak-blakan. Jadi aku hanya akan menertawakanmu dengan tidak langsung, lewat tulisan.
"Ahahahahahahhaa..Ahahahahhaa"
Ah maaf.
Jangan tersinggung dulu. Aku tidak sedang tertawa di atas penderitaanmu. Tidak setega itu.
Begini, biarkan aku sedikit menjelaskannya. Dengarkan aku baik-baik karena apa yang akan aku katakan lebih penting dari rahasia terpenting sekalipun.
"Ssstt..Kamu punya aku"
catatan tangan
Unknown
di
12:22 PM
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Selasa, 11 Juni 2013
Kembali Pulang (Rumah)
Kembali.
Perjalanan aku lakukan.
Bukan perjalanan waktu seperti di cerita fiksi.
Tapi pulang, menuju rumah. Menemukan kembali "Kita"
Setiap jengkal memori kemarin mulai bermunculan.
Menusuk sampai ke urat syaraf tulangku, Dingin.
Jika cerita fiksi benar adanya,
Aku ingin menuliskan sebuah pesan untukmu.
Bahwa aku merindukanmu. Bahwa aku menginginkan ceria kita.
Jangan bawa semua bersama kepergianmu.
Karena aku tetap disini. Berdiri. Menunggumu dalam pedih
Aku putus asa dan kehilangan arah. Aku goyah.
dan seketika, aku Ingin menyerah.
Bolehkah?
Tapi seketika pula, rasa ingin kembali pulang meluap-luap.
Sebuah perjalanan lagi untuk menemukan kamu dan aku.
Tunggu disana.
Sambil pinjamkan sedikit saja keberanianmu.
karena aku benar sangat membutuhkannya saat ini.
catatan tangan
Unknown
di
1:24 AM
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Jumat, 07 Juni 2013
Yogyakarta-ku
Hujan menyambut
Rintiknya seperti berkata "selamat datang kembali"
Kita akhirnya disini, Yogyakarta
Aku terpesona (lagi) oleh detak kehidupannya
Tak pernah surut termakan waktu
Nafasku memberat tapi aku tersenyum
Rasanya sama..rasa saat berjumpa kamu tentunya
Dag dig dug
Sempurna
Tepat pukul 10 waktu kota ini, kita memilih mengawali dengan Malioboro.
Ditemani rintik kecil di bawah teduh redupnya lampu jalan,
Kamu menarikku untuk mengisi perutmu yang sudah berteriak lapar.
Kita pesan Nasi Goreng "Spesial" untukmu
Kamu tahu kenapa disebut Spesial?
Spesial karena aku menikmatinya bersama Kamu
di Kota ini
di Malioboro ini
Rasanya sama..Spesial
Seperti rasa saat pertama kamu pegang tanganku 31 bulan yang lalu.
Mengumumkan pada dunia bahwa sekarang bukan kamu, bukan aku.
Tapi kita..
Aku tersenyum. aku tahu sesuatu.
Ternyata, Yogyakarta tak pernah jauh seperti kelihatannya.
Karena Kamu..Yogyakarta-Ku
Rintiknya seperti berkata "selamat datang kembali"
Kita akhirnya disini, Yogyakarta
Aku terpesona (lagi) oleh detak kehidupannya
Tak pernah surut termakan waktu
Nafasku memberat tapi aku tersenyum
Rasanya sama..rasa saat berjumpa kamu tentunya
Dag dig dug
Sempurna
Tepat pukul 10 waktu kota ini, kita memilih mengawali dengan Malioboro.
Ditemani rintik kecil di bawah teduh redupnya lampu jalan,
Kamu menarikku untuk mengisi perutmu yang sudah berteriak lapar.
Kita pesan Nasi Goreng "Spesial" untukmu
Kamu tahu kenapa disebut Spesial?
Spesial karena aku menikmatinya bersama Kamu
di Kota ini
di Malioboro ini
Rasanya sama..Spesial
Seperti rasa saat pertama kamu pegang tanganku 31 bulan yang lalu.
Mengumumkan pada dunia bahwa sekarang bukan kamu, bukan aku.
Tapi kita..
Aku tersenyum. aku tahu sesuatu.
Ternyata, Yogyakarta tak pernah jauh seperti kelihatannya.
Karena Kamu..Yogyakarta-Ku
catatan tangan
Unknown
di
4:28 AM
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Label:
Kamu,
Mimpi,
Yogyakarta
Kamis, 06 Juni 2013
Sebuah Perjalanan (Menuju Yogyakarta)
Hari ini kita duduk bersebelahan.
Masing-masing diam membiarkan waktu menggeliat lambat.
Tiada kata yang meluncur indah seperti biasanya. Canda maupun tawa.
Hanya jemari yang dipaksakan saling bertautan.
Selain itu semua membeku dalam dingin hujan siang ini.
Kamu. Aku. Kita bisu. Kaku.Diam. dan Diam. dan Diam.
Membiarkan rasa ini menguap selama perjalanan. Menyesakkan nafasku.
Rasa ini tetap menguar menguasai pikiran masing-masing.
Sibuk mencari jalan untuk tersingkap ke permukaan.
dan tiba-tiba saja kudapati paru-paruku menciut karena atmosfer yang ada.
Kini, perjalanan yang tidak memakan waktu singkat ini terasa semakin melelahkan.
Masih panjang sampai kita menapakkan kaki di kota itu.
Yogyakarta.
Kota impianku.
Kota yang bagiku menyimpan sisi magis dan romantis.
Merasukiku setiap kali, seperti pulang ke rumah yang telah lama aku tinggalkan.
Tapi tidak bagimu. Entah apa maknanya di matamu.
Biasa saja. Cukup biasa saja. Atau sangat biasa saja.
Siapa yang tahu. Dan aku mencoba untuk tidak peduli walau setengah mati aku ingin tahu.
Jawaban itu ada. Pertanyaan akan eksistensi "kita" selama ini
Ya. Kita akan menemukannya.
Kota ini pasti punya jawaban.
Karena ia selalu begitu
catatan tangan
Unknown
di
11:27 AM
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Label:
Dua sisi,
Mimpi,
Yogyakarta
Lokasi:
Batu, East Java, Indonesia
Rabu, 05 Juni 2013
Kamu Bukan Superman
Hey kamu!
ini sudah terlalu malam. Jangan terlalu larut dalam obsesimu.
sebentar lagi jarum jam akan menunjuk pukul 12 dan kamu masih terjaga?
Jangan! Kamu harusnya sudah tertidur pulas sekarang.
Tugas-tugas itu membutakanmu.
dan lihat..kamu lupa makan lagi hari ini.
perutmu mengerontang meski tetap terlihat dibalik kaos abu ketatmu.
Hey kamu!
Berhenti. Berhentilah seolah waktu sedang memberikan ruang untukmu bernafas.
dimana letak belas kasihanmu kepada tubuh dan otakmu?
mereka bukan mesin, bukan alat apalagi barang.
Kamu bukan Superman yang bisa mengatasi semuanya. Iya kan!?
Hey!!
pikiran ini membunuhmu, mereka membunuhmu, merenggutmu dari aku.
dan kamu jangan hanya bisa diam.
Kamu ingat malaikat mimpi yang sering kita bicarakan?
Sekarang ia sedang menunggumu terlelap dan siap membagikan ceritanya untukmu.
Jangan buat dia menunggu terlalu lama.
Dia masih menunggumu. Dia punya jalan untuk mempertemukan kita malam ini
kecuali..kamu memang tidak ingin bertemu denganku.
Ingat..Kamu bukan Superman.
dan sampai bertemu di mimpi "kita"
ini sudah terlalu malam. Jangan terlalu larut dalam obsesimu.
sebentar lagi jarum jam akan menunjuk pukul 12 dan kamu masih terjaga?
Jangan! Kamu harusnya sudah tertidur pulas sekarang.
Tugas-tugas itu membutakanmu.
dan lihat..kamu lupa makan lagi hari ini.
perutmu mengerontang meski tetap terlihat dibalik kaos abu ketatmu.
Hey kamu!
Berhenti. Berhentilah seolah waktu sedang memberikan ruang untukmu bernafas.
dimana letak belas kasihanmu kepada tubuh dan otakmu?
mereka bukan mesin, bukan alat apalagi barang.
Kamu bukan Superman yang bisa mengatasi semuanya. Iya kan!?
Hey!!
pikiran ini membunuhmu, mereka membunuhmu, merenggutmu dari aku.
dan kamu jangan hanya bisa diam.
Kamu ingat malaikat mimpi yang sering kita bicarakan?
Sekarang ia sedang menunggumu terlelap dan siap membagikan ceritanya untukmu.
Jangan buat dia menunggu terlalu lama.
Dia masih menunggumu. Dia punya jalan untuk mempertemukan kita malam ini
kecuali..kamu memang tidak ingin bertemu denganku.
Ingat..Kamu bukan Superman.
dan sampai bertemu di mimpi "kita"
catatan tangan
Unknown
di
9:30 AM
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook